You are not alone....
Solidaritas adalah salah satu aspek yang diajarkan oleh ibadah dalam bulan Ramadhan, selain aspek2 lainnya, misalnya aspek kesehatan, jasmani, rohani, dll. Ibadah Ramadhan di sini bukan hanya meliputi puasanya saja, namun juga ibadah2 lainnya yang dianjurkan dalam bulan ini.
Solidaritas yang bagaimanakah ?
Contoh kasus: hal kemiskinan.
Seakan2, bersimpati ataupun menolong saja belum cukup. Telah ada scheme infaq, zakat, dan shodaqoh dalam Islam. Namun... sepertinya semua itu belum cukup.
Bulan Ramadhan bagai mengajarkan kita (red: umat Islam) untuk ikut menyelami keadaan mereka yang kekurangan; bukan hanya dengan melihat ataupun membahas secara teori, tapi dengan benar2 ikut merasakan sendiri keadaan itu. Merasakan sendiri:
- bagaimana rasanya kelaparan dan kehausan seharian,
- bagaimana rasanya fisik yang melemah karena kekurangan asupan energi,
- bagaimana rasanya diiming-imingi pemandangan makanan lezat ketika sedang lapar namun hanya mampu melihat makanan2 itu saja,
- dan lain2nya.
Tentu saja hal2 diatas baru termasuk keadaan minimum yang dirasakan oleh mereka yang kekurangan. Kenyataannya, yang mereka alami lebih parah dari sekedar simulasi yang kita rasakan pada saat berpuasa. Puasa kita, saya tepatnya, tidak makan hanya di waktu siang hari, paginya dapat bersahur dan ketika maghrib pun dapat berbuka, alhamdulillah. Namun mereka ? Waktu sahur pun belum pasti mereka punya, apalagi berbuka, entah kapan...
Hey, we don't seek your help! We just need you to stand on our shoes, and you'll understand!
Yap, solidaritas bukanlah hal yang bisa dipelajari secara teori, apalagi cuman melihat ataupun mendengar tapi harus didasari oleh keikutsertaan, mengalami sendiri, hands-on experience. Setidaknya begitulah yang saya sadari.
Tentu saja solidaritas yang hendak diajarkan dalam bulan Ramadhan ini tidak hanya berlaku dalam hal kemiskinan, namun juga dalam banyak keadaan minoritas.
Bukan hanya orang miskin saja yang harus menahan nafsunya ketika melihat makanan lezat namun hanya mampu melihat saja, namun juga orang yang sedang sakit dengan banyak larangan makanan, tak peduli mereka miskin atau kaya; demikian pula orang yang hidup di negeri yang mayoritas makanannya tak halal. *wink :D*
Singkatnya,
Dalam bulan Ramadhan ini,
-jika di bulan2 lainnya hanya mereka2 yang kurang beruntung yang kekurangan makan, dalam bulan ini banyak yang menemaninya,
-jika di bulan2 lainnya hanya beberapa yang kurang waktu istirahat malamnya, dalam bulan ini banyak yang menemaninya,
-jika di bulan2 lainnya hanya sedikit yang menghidupkan masjid, dalam bulan ini banyak yang menemaninya,
- jika di bulan2 lainnya hanya sedikit yang berdiet, dalam bulan ini akan banyak yang menemaninya :D *tambahan gak penting, tapi bener juga, sih :D*
Hari ini, Ramadhan sudah hampir berakhir - 7 hari lagi.
Masihkah kita saling menemani selepas Ramadhan nanti ?
Sebuah pertanyaan bagi diri sendiri...