Tuesday, May 02, 2006

Mencari kerja

Yak, sekarang saatnya mencari kerja. *Gak perduli lulus ato belom/enggak, nyari kerja itu harus. hehehe*

Pengalaman mencari - cari kerja itu sebenarnya sangat challenging serta menguji fisik dan mental. Bagaimana tidak, dari 50 lamaran yang dikirimkan, bisa jadi sekitar 1 sampai 5 yang akan menghasilkan panggilan interview. Dan panggilan interview pertama bisa jadi memerlukan waktu sekitar 2 bulan. Uuhh.. susah juga ya ternyata nyari kerja! *emang ! kemane aje neng !*

Meskipun kemampuan saya dalam mencari kerja belum terbukti menghasilkan tawaran pekerjaan (job offer), tapi pengen berbagi-bagi pengalaman juga sih dengan para pembaca sekalian. Kalau mungkin bukan sebagai tips-tips supaya berhasil (karena belom terbukti membuahkan keberhasilan), mungkin bisa jadi ttg hal2 yang perlu dihindari (karena membuat gagal, gitu loh ! huehehe).

Mari kita bagi tahapan2 dalam mencari kerja menjadi 4 bagian:

1. Job search dan persiapan

Ini merupakan bagian 'home work' yang perlu dipersiapkan matang2 sebelum mulai mencari kerja. Bagian ini meliputi pencarian jati diri tentang:
- jenis pekerjaan yg seperti apa yg diinginkan (nature of work) e.g. riset, technical, managerial, teaching, banyak ketemu orang dll.
- lingkungan pekerjaan yg diinginkan e.g. lokal, international, interlokal (?), outdoor, indoor.
- dinamika beban kerja e.g. statis (kerjaannya gitu2 mulu), dinamis (loadingnya tergantung project), gabungan.
- rencana karir (career path), misal: technical dulu terus nanti ke managerial, technical terus2an, managerial terus2an, dsb.

Pada dasarnya, tahapan ini merumuskan tentang "what's your dream job."

First time job seeker biasanya akan sangat idealis dalam mencari pekerjaan. Kalo menurut saya itu merupakan hal yg sangat wajar, karena manusia biasanya bertindak dengan skala prioritas: yg paling diinginkan diusahakan untuk dicapai terlebih dahulu. Akan tetapi, sebagaimana hal yg diajarkan dalam Apprentice bahwa manager yg baik harus memiliki plan A, B and C, jadi pergunakan tahapan ini sekaligus untuk merumuskan selain "dream job", juga "what's your not-really dream job", "what's your not-so-really dream job", "what's your not-so-really-really dream job", dan seterusnya. Hal ini penting, karena tujuan mencari kerja bukan hanya untuk sekedar mencari uang, tapi juga untuk mengisi hari - hari dengan melakukan sesuatu yg dapat dinikmati.

Setelah semua dirumuskan, yak, mari kita mencari kerja!
Search di internet, di website sekolah, di koran, tanya2 temen, cari2 koneksi, dll.

2. Mempersiapkan aplikasi (resume dan cover letter)

Resume merupakan hal yang paling penting dalam aplikasi, karena 2 lembar kertas itulah yang akan mewakili kita dalam seleksi tahap awal. They will speak for you.

Buatlah resume dalam versi yang sistematis dan menarik perhatian *jangan digambari donal bebek !*
Emphasize pada bagian yang merupakan strength kita. Misalnya kuat di bagian akademik, buatlah sebuah bagian khusus yang menampilkan "Achievements - Academics". Kalau kuat di bagian ekstrakurikuler, buat bagian khusus untuk menuliskan "Activities". Kalau kuat di pengalaman kerjanya, taruh di bagian awal2 "Experiences". Kalau semuanya average, di akademik so so, di ekskul juga so so, dijadikan satu aja menurut kronologis dengan heading "Academics, activities and achievements". Ini sih kasusku, huehe..

Cover letter (surat lamaran) hal yang penting kedua. Ini lebih bersifat costumized, tergantung dari apa yang di minta di lowongannya. Kalau bisa, bahaslah hal2 yang diminta di lowongannya pada cover letter ini. Jadi intinya: "anda minta apa, nih saya punya, dan nih saya beri buktinya waktu saya ngerjain ini itu bla bla; dan hal2 lain yg anda minta tapi saya nggak punya, saya a fast learner dan bersedia belajar, kok.. " Yang gak punya, gak dibahas juga gak pa pa sih.

3. Interview

Interview banyak macamnya, ada yg teknikal, personal, case study, ataupun assessment centre. Ada yang one-to-one ada yang panel interview (many-to-one). So far sih belom pernah dapet yg teknikal. Interview yang pernah dijalani lebih ke personal dan case study yg bentuknya one-to-one, personal panel interview *bukan personal pan pizza !*, dan assessment center.

Interview dengan perusahaan2 riset, biasanya sangat teknis. Sebelum interview mesti belajar dulu, huhuhu.. Kalo dengan perusahaan2 besar lebih ke personal dan case study, juga assessment center.
Kalo yg personal2, biasanya pertanyaannya "tell me about yourself", "achievements", dll.
Pertanyaan case study sangat challenging, soalnya pasti gak bisa disiapkan dan tidak terduga. Ini tentunya memerlukan ketenangan dan ke-PD an ketika menjawab. Yang ingin dilihat sepertinya adalah stress management, ke-PD-an dan kecepatan berpikir. Anggap saja interviewer sebagai teman diskusi, biar gak stress. *biarpun dianggap teman, tapi jangan sampe pinjem duit*
Assessment center... nah, ini bentuk yang paling menantang! Salah satu bentuknya adalah group discussion dan oral presentation. Pengalaman menjalani assessment center sekali, challenging banget!

Secara umum, persiapan sebelum interview adalah:
- persiapkan jawaban2 pertanyaan2 standar seperti: "tell me about yourself", dll
- tidur cukup malam sebelumnya.
- latihan artikulasi biar kalo ngomong entar gak beribet, lebih bagus latian seperti interview sama temen.
- last but not least, banyak2 berdoa.

4. Post Interview

Post interview adalah saat yang penuh harap2 cemas. Intinya, berserah diri saja. Kalo memang terbaik, lowongannya gak bakalan ke mana. Yang penting udah berusaha maksimal.

Intinya... Post interview itu bagaikan habis ujian/exam. Jangan merasa lega dulu, karena masih harus tetep apply2 kerjaan yang lain sebelum pasti dapet offer. Tapi jangan merasa down juga kalaupun ternyata nggak perform bagus waktu interview ataupun gagal. Harus tetap bisa bangkit dan mencari kerja lagi.
Huhuhu... memang bukan hal yang gampang, tapi memang harus begitu.

Gagal dengan suatu aplikasi kerja bukanlah akhir dari segalanya. Kan jalan rejeki bukan cuman satu. Justru mungkin kita harus bersyukur karena dihindarkan dari pekerjaan yang tidak baik bagi kita. Betul tidak ??

Anyway, masalah pekerjaan adalah urusan rezeki. Jadi, ya.. mari kita minta saja pada Sang Pemberi Rezeki. Trus, kalo ada kesempatan membukakan jalur pintu rezeki bagi orang lain, let's give it a try. Siapa tahu jalan rezeki kita pun dimudahkan untuk dibukakan-Nya.

- daffodilsky -
yang sedang mencari kerja :D