Tuesday, September 06, 2005

Kecelakaan Pesawat

Tadi pagi baru denger kabar tentang kecelakaan pesawat Mandala di Medan dari nyokapnya flatmate. Conversation over breakfast.

Nyokapnya flatmate (N): "Itu temen kamu yang di Medan baik2 aja ya ?"

Aku (A): "hmm... Sehat kok, Tante, emang kenapa ?" *Sambil rada bingung. Tumben. Sambil tetap melanjutkan sarapan pagi*

N: "Ada kecelakaan pesawat di Medan."

A: "Oh, yang pesawat latihnya tentara itu ya, nTe ? Bukannya udah agak lama ya ?"

N: "Bukan, ini pesawat Mandala. Jatuh kemaren, pas abis lepas landas. Jatuh di pemukiman penduduk. Kayaknya semua penumpangnya tewas. Banyak yang meninggal. Gubernur Sumut juga ada di dalamnya"

A: "waksss.. iya yah... nonton di mana Tante ?"

N: "ada tuh disiarin di Channel Newsasia kemaren. Kalo dilihat dari rekonstruksi kejadiannya sih kayaknya parah banget. Pesawat baru naik, langsung jatuh terhempas. "

A: "Kalo kejadian pesawat baru lepas landas langsung jatuh terhempas itu pernah terjadi, tapi bukan di Indonesia. Lupa, dulu pernah ada di manaaa gitu *di salah satu negara Asia bukan yah ?*. Penyebabnya gara2 ada arus angin turbulen yang menyebabkan tekanan tiba2 turun *typhoon??*, akhirnya pesawatnya ketarik jatuh lagi sesaat setelah lepas landas. Emang di Indonesia ada ya angin semacam itu ?"

N: "Kalo gara2 mesin rusak sih kayaknya enggak, soalnya masak gak ada tanda2 kerusakan mesin diawalnya. Kayaknya sih gara2 pilotnya salah pencet tombol

A: "Iya yah, bisa juga sih kayaknya"

Langsung kaget mendengar berita pesawat jatuh itu, mengingat ada seorang temen yang sekarang sedang diposting di Medan dan sering bolak - balik naik pesawat Medan - Jkt/Bandung. Nyokapnya flatmate kenal juga, soalnya baru 2 minggu yang lalu nginep di rumah.Alhamdulillah, ternyata dianya baik2 saja.

*Kowe gak po po toh, Rin ? Nek numpak pesawat ojo gelem bareng pejabat, Rin.. mengko gek2 disabot pesawate :))*

Baru beberapa saat yang lalu saya sempat ngobrol2 sama temen yang di Medan itu, waktu dia berkunjung ke Spore, tentang maraknya insiden kecelakaan pesawat akhir2 ini. Banyak pesawat jatuh, baik itu pesawat latih maupun komersial. Serem juga, yah..

Kenapa ya ? Kalo mo dibilang takdir, ya memang sudah suratan takdir.
Apa karena kualitas maintenance pesawat yang kurang baik akhir2 ini?
Atau karena faktor cuaca yang begitu tidak bersahabat di udara akhir2 ini?
Atau, human error ?
Kalau kata nyokapnya flatmate sih bisa juga karena faktor kualitas pilot masa kini; sekarang kan banyak sekolah2 penerbang yang menghasilkan pilot2 yang entah bagaimana kualitasnya. Asal punya duit, bisa deh jadi pilot, entah gimana proses rekrutmen dan pendidikannya.
*Hmm... Bener juga sih, nTe... *

Terlepas dari masalah ini, entah ada hubungannya atau tidak, saya cuman ingin menyoroti faktor kualitas pendidikan. Saat ini dunia pendidikan Indonesia sedang marak dengan berdirinya program2 "jalur khusus" bagi orang berduit - asal brani bayar mahal seseorang bisa menjadi apa saja, jadi dokter, pengacara, insinyur, dll. Di universitas2 negeri memang sudah diberlakukan program semacam itu sejak beberapa tahun yang lalu dengan alasan untuk subsidi silang bagi mahasiswa yang kurang mampu dan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.

Menurut saya program semacam itu bagus dan memang perlu untuk saat ini karena pemerintah Indonesia belum mampu untuk memberikan subsidi besar pada perguruan2 tingginya *ahh.. sebenernya sih bisa, cuman nggak tau tuh duitnya pada kemana*.
Bolehlah ada program2 "jalur khusus" bagi orang yang berduit, tapi mbok ya jangan untuk bidang2 yang memegang hajat hidup orang banyak, contoh: kedokteran, pilot, dll. Kan bisa kacau nanti urusannya.
Atau kalau mau menerapkan sistem penerimaan yang kurang selektif seperti itu, prosedur kelulusan harus diperketat. Bukan yang asal meluluskan orang aja, tapi yang benar2 menjamin kualitas lulusannya.

Lho, kok jadi kemana-mana ? :D Yah, sudahlah...

Turut berduka cita kepada para korban kecelakaan pesawat Mandala kemaren, semoga diberi tempat yang terbaik di sisi-Nya dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

6 Comments:

Blogger munky & yoga said...

mungkin boleh ditambah:
maraknya perang 'tarif murah' di antara perusahaan penyedia jasa penerbangan membuat mereka menekan pengeluaran di bidang pelatihan awak kabin, servis pesawat dan lain sebagainya.
yah, nyama sih gak sebanding sama tiket pesawat yang murah ya...

7:13 AM  
Blogger tukangpot said...

dilaaaa... besok gue pulaaang nihhh.. serem jugaaaa :(( wish me luck girl! take care!

8:44 PM  
Blogger eka said...

Kecelakaan pesawat, kereta api, kapal laut selalu berakhir tragis dan menimbulkan trauma yang dalam, padahal jumlah kematian akibat kecelakaan2 tersebutjauh lebih kecil daripada jumlah kematian akibat kecelakaan lalulintas yaitu 72 orang meninggal setiap hari selama lima tahun terakhir ini (sumber:PT Jasa Raharja)

4:49 AM  
Blogger dils said...

munky & yoga:
iya, setuju juga..
tiket murah bikin perusahaan cutting cost di mana-mana.. akibatnya, ya.. begitulah..

ummi nida:
iya nih, umm, entry-nya sama.. hihihi...

Emang itu kerennya indo, masalah saling berkaitan. Negara mana coba yang bisa serumit ini? hihihi...

Kutipan:
Meski tak bisa lari dari takdir, bukankah sebelum takdir itu datang manusia bisa berupaya agar setidaknya ketika bencana atau musibah datang lebih sedikit kerugian yang ditimbulkan dan nyawa yang hilang?

Setuju, tapi gini nih umm: takdir memang sudah ditetapkan, tapi mungkin jalan untuk mencapainya ada banyak. Dan itu tergantung usaha dan doa manusia utk memilih jalan takdirnya.

Jadi, kalo memang sudah ditetapkan takdir beberapa orang manusia utk meninggal secara bersama2 pd 5 Sept kemaren, mungkin caranya bisa dihindar dari kecelakaan pesawat, kalo maintenance pesawatnya bagus. Tapi masak mau kena serangan jantung bersama ? kayaknya aneh juga, sih..
errr.. nggak tau juga, sih...
Wallahu a'lam...

alia:
Mbak Aliii.. ati2 di jalan yaa...
Save journey !!!

eka:
iya yah, Mbak.. Bener banget..

Kecelakaan lalu lintas itu lebih dekat dan lebih banyak korbannya, tapi jarang di highlite.

Mungkin karena kalo kecelakaan pesawat, kapal, dll yang terkena dampaknya adalah sekali banyak orang/keluarga secara serentak. Tapi kalo lakalantas dampaknya cuman perorangan. Jadi orang cuek2 aja.
Gitu kali yaa...

10:41 AM  
Anonymous Anonymous said...

hiks hiks, terharu, merasa diperhatikan...

kalo tarif murah sih gpp asal gak buat semua penumpang :D. biasanya kan cuman berlaku untuk satu/dua tempat duduk aja. kalo ttg pilot, standarnya sim-nya kalo gak salah harus diperbarui tiap 6 bulan. tapi ternyata ujian sim lagi itu bikin tingkat stres lebih tinggi. padahal pilot itu gak boleh stres... jadi bingung kan?

tapi skarang lagi musim kecelakaan pesawat euy. kayaknya 2 bulan terakhir ini tiap minggunya ada kecelakaan pesawat di salah satu belahan dunia. brrr... serem... berhubung semakin tinggi frekuensi kita naik pesawat, semakin tinggi probabilitas mengalaminya. hiks hiks. tapi manusia kan pada akhirnya mati juga... jadi ya... mmm... mmm... (doakan saya yaaa)

6:59 AM  
Blogger dils said...

eee:

heuhehehe...
o.. gitu ya, Rin ? SIM pilot perlu diperbaharui setiap 6 bulan ? baru tau.. Mestinya jago2 dong ya, pilot Indo. Capek aja kali ya..

Iya nih, lagi musim pesawat jatuh. Ya, berdoa aja setiap mau naik pesawat, Rin..
Kalo belom waktunya, ya nggak bakal kenapa2 kok, Rin..
Semoga selalu dilindungi dalam setiap perjalananmu.. amiin...

Rin, mau dong dilemparin satu botol sirup terong belanda lagiii :))

11:12 AM  

Post a Comment

« Home