Tuesday, December 21, 2004

Pelajaran-pelajaran dari Ibu...

Pelajaran 1:

"Dalam apapun, kita harus selalu bersiap untuk alternatif yang terjelek"

Itu adalah salah satu nasihat ibuku yang selalu (berusaha) aku ingat.
Nasihat yang sederhana, tapi dalam maknanya: berkaitan dengan konsep takdir dan tawakkal.

Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi satu detik ke depan, karenanya harus selalu bersiap untuk kemungkinan yang terburuk.

Sering kali, rencana, tinggal rencana. Rencana mau ngadain acara open air, ternyata hujan deras mengguyur bumi. Berpikir bahwa lulus akan langsung dapet kerja, ternyata mendadak economic downturn melanda.

Yah, begitulah... sepertinya tidak boleh terlalu optimis, tapi juga tidak terlalu pesimis. Kata kuncinya: bersiap. Bersiap ini lebih berarti preventive action (tindakan pencegahan).

Pelajaran 2:

Tentang ber-Empati kepada orang lain.

"Orang itu mesti bisa menempatkan diri di posisi orang lain. Gimana rasanya kalo kita jadi orang itu."

Pelajaran ini tentang muamalah (hubungan antar manusia).
Berempati, ini yang susah. Bagaimana kita menyelami perasaan orang dan menempatkan diri kita di posisi orang itu.
Bagaimana kita menempatkan posisi kita sebagai orang yang kita berbuat tidak adil kepadanya, kepada orang yang kita 'aniaya', kepada orang yang mengalami kesulitan, dll.

Pernah tentang berita penganiayaan pembantu, ibuku berkomentar, "Pembantu kan juga manusia, mereka juga punya perasaan. Coba bayangkan kalo kita di posisi mereka, pasti gak mau juga dianiaya."
*kok kayak, Rocker juga manusia (??) hehehe*

Dan masih banyak lagi pelajaran-pelajaran lainnya dari Ibu, yang tersurat dan tersirat.....

Thanks a millon, Mom. Those have brought me this far.
Happy mother's day!

8 Comments:

Blogger tukangpot said...

selamat hari bunda!!! since i dont have any ibu... i only have Bunda... the one and only and shes always be the greatest for me... i wouldnt be here if you werent there for me!

selamat hari ibu untuk ibu mu dil!!...

Alia

2:10 PM  
Anonymous Anonymous said...

hari ibu nang indonesa iku tanggal 22 desember mbakyu

-nn-

5:31 PM  
Blogger dils said...

Alia:

Selamat hari bunda, buat bundanya Mbak Al..
Hari Bunda tanggal brapa, mbak ? hihihihi..

-nn-:
iyo, lak bener seh, tanggale...
22 Des. :p

2:51 AM  
Blogger eka said...

Wuah... hari ini aku sedikit GeEr Dil, karena udah ibu2, dan banyak yg kasih selamat, whehehehe!
Hari ibu itu diperingati setiap tgl 22 des, supaya kita nggak lupa dan selalu appreciate dgn pengorbanannya.

Kalo dulu wkt kita msh ABG atau remaja, pernah beda pendapat sama ibu, merasa dikekang, terlalu diproteksi. Kalau udah jadi ibu kayak aku gini, baru deh terasa, betapa rasa ingin melindungi anak2 itu demikian besar. Apalagi kalau tinggalnya di JKT yg musti hati2 banget jagain moral dan pergaulan anak2 kita. Shg sering terjadi dilema antara instink melindungi dan keinginan memberi kesempatan berkembang se-luas2nya pada anak2. Suka capek hati sendiri :)

Tapi itu sebagian tantangan jadi seorang ibu, yang membuat betapa aku appreciate sekali sama ibuku, terutama idealisme-nya thd kehidupan dan kejujuran, yg pertama kali mengenalkan aku dgn buku-buku dan ilmu pengetahuan. Yang dah ngajarin aku masak, tp hasilnya gak pernah bisa seenak buatannya. He..3x

3:55 AM  
Blogger Eddy Fahmi said...

i learned martial art from mom, wow!
:p

4:15 AM  
Anonymous Anonymous said...

kok bisa komentar lebih dulu daripada artikelnya?

-nn-

5:52 AM  
Anonymous Anonymous said...

kangen mimik cucu ibuuuuuuuuuuuu....kapan lagi ya hehehehe

salam,
http://blog.bintangbola.com

6:36 AM  
Blogger dils said...

mbak Eka:

hihihi, GeeR ya, mbak?
Sepertinya, setelah jadi ibu baru bisa berempati ttg perasaan ibu thd anak2nya.
hiks....
Ibuuu.... *eh, biasanya manggil mama sih.. hehehe*

fahmi:
wik, keren dong, mi...

-nn-:
ssttt.. gak usah dibahas!
sekarang halaman selanjutnya!

paman:
hush! gak sopan !

7:23 AM  

Post a Comment

« Home